BI Dukung Digitalisasi Wisata dan UMKM di Kintamani Bangli

peluncuran digitalisasi wisata dan UMKM di Kintamani Bangli

Redaksi9.com - Perekonomian Bali mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga -10,98 (yoy) pada Triwulan II-2020. Seiring dengan semakin berkurangnya kasus penambahan pasien positif Covid-19, maka sekaranglah saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata agar Bali segera bangkit kembali. Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam peluncuran aacar Digitalisasi Wisata dan  UMKM Bangli Berbasis QRIS BPD Bali Mobile, di Penelokan Kintamani Bangli, Sabtu (9/8).

Ia mengatakan, sesuai dengan rilis PDRB BPS Provinsi Bali, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan positif selama Pandemi Covid-19 masih terdapat pada kategori A (Pertanian, Kehutanan dan Perikanan) yang bersumber dari meningkatnya nilai tambah sub kategori tanaman pangan.

Sementara lapangan usaha yang terkait dengan aktifitas Pariwisata(penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) menghadapi kontraksi/pertumbuhan negatif yang cukup berat. Oleh karenanya, rangkaian kegiatan pada hari ini merupakan kegiatan digitalisasi di Sektor Pariwisata sekaligus untuk menggairahkan perekonomian melalui pemberdayaaan UMKM berbasis QRIS di Kabupaten Bangli.

"Untuk menyambut Rencana Pembukaan Destinasi Wisata Bali kepada Wisatawan Mancanegara sebagaimana telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali pada 11 September 2020 yang akan datang, diperlukan berbagai stimulus perekonomian baik dengan kebijakan fiskal ekspansif dengan mempercepat realisasi belanja pada mata anggaran di APBN di Daerah dan APBD serta juga meningkatkan kesiapan para pelaku ekonomi di Bali untuk berdamai dengan kondisi Pandemic Covid 19," kata Trisno. 

Ia menegaskan, denyut Kegiatan Ekonomi di Bali akan bisa pulih jika Covid 19 segera berlalu. Untuk itu ia tidak bosan-bosannya mengingatkan bahwa kebangkitan perekonomian Bali bisa terlaksana apabila tatanan kehidupan Bali era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur No.3355 dapat dilaksanakan dengan disiplin.

Oleh karenannya, kata dia, , tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS sebagaimana tujuan kita pada acara hari ini.

Ia menyebutkan, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di Pusat Perbelanjaan, Objek Wisata, hingga Rumah Sakit karena mendukung faktor clean, health, safety and environment sustainability (CHSE) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi. Hal ini sejalan dengan imbauan WHO (World Health Organization) yang mengimbau masyarakat agar menggunakan contactless payment.

Ia menyampaikan, jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737 merchant, dimana sebanyak 1.832 merchant berada di Kabupaten Karangasem dan sebanyak 1.755 merchant berada di Kabupaten Klungkung. Angka tersebut meningkat signifikan yakni sebesar 346% dibandingkan dengan awal tahun 2020.

"Dari angka tersebut, sebanyak 57% (64.650) merchant merupakan usaha mikro, 20% (22.751) merchant usaha kecil, 17% (18.862) merchant usaha menengah dan 6% (6.807) merchant usaha besar. Kami menyakini peningkatan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal ini akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian Bali," kata Trisno.

Ia mengatakan, kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru menuju Bali Bangkit tidak lepas dari adanya kerjasama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha, tim medis dan masyarakat.

"Harapan kami, supaya kota dan kabupaten di Provinsi Bali lainnya dapat mengikuti jejak Kabupaten Bangli dalam menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru meliputi digitalisasi transaksi nontunai berbasis QRIS di berbagai sektor khususnya UMKM dan pariwisata sebagai penopang perekonomian Bali," kata Trisno.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Bapak Wakil Gubernur dan Bapak Bupati Kabupaten Bangli yang telah hadir dan mendukung acara ini. "Saya juga mengapresiasi kerjasama dan koordinasi yang baik selama ini dengan Pemerintah Kabupaten Bangli, BPD Bali serta masyarakat. Saya sangat meyakini apabila kerjasama yang telah terjalin ini dapat kita terus tingkatkan, maka sebagaimana harapan Bapak Presiden Jokowi, pada triwulan III ini, ekonomi Bali akan mulai Bangkit Kembali," kata Trisno. (ira)
 

TAGS :

Komentar