Redaksi9. com - Pemilu menjadi media Peralihan kekuasaan melalui jalan adu gagasan, maka, masyarakat harus ikut serta dalam setiap prosesnya.
Hal itu ditekankan Anggota Bawaslu Bali, I Nyoman Gede Putra Wiratma saat berdialog dengan Peiketan Krama Istri (Pakis) di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli dalam giat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif, (Selasa,(31/10/2023).
Wiratma menjelaskan, peta politik hari ini membuka ruang kepada perempuan untuk turut serta berpartisipasi, maka dari itu, dirinya berharap ada banyak keterwakilan perempuan yang akan terjun ke dalam pemilu, terutama di bidang pengawasan.
“Hari ini, kuota perempuan diakomodir oleh Undang - Undang jika memang ingin terjun ke politik. Dengan afirmasi tersebut, kami berharap lahir pionir - pionir baru yang berjuang untuk melahirkan pemilu yang lebih berintegritas,” ujarnya.
Dirinya berpesan jangan pernah alergi terhadap politik, bukan tanpa alasan, ia mengatakan bahwa setiap aspek kehidupan ditentukan oleh sebuah kebijakan politik.
“Jangan pernah antipati terhadap politik, kita harus sadari juga setiap aspek kehidupan itu merupakan hasil keputusan politik, jadi penting bagi kita terlibat dalam proses menentukan arah kebijakan bangsa," katanya.
Senada dengan Wiratma, Narasumber dari pihak Akademisi, Ni Wayan Widhiasthini juga menegaskan bahwa, proses politik dapat dikatakan demokratis ketika masyarakat aktor utama dalam membuat keputusan politik.
“Pemilu yang demokratis meniscayakan partisipasi masyarakat itu sendiri,” ujarnya. (gde).