BRIN: Bali Saatnya Kembangkan Komoditas Organik

Potret sawah organik di Bali (Foto:redaksi9-kis)

Redaksi9.com - Anggota Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. I Gusti Komang Dana Arsana mengatakan potensi Pulau Bali untuk mengembangkan komoditas pertanian organik berpeluang sangat besar.

"Wilayah Bali sangat besar untuk mengembangkan komoditas pertanian yang berbasis organik. Sebab Bali kategori lahannya subur. Jika menggunakan pupuk organik sangat memberikan peluang kepada petani untuk meningkatkan penghasilannya," kata Dana Arsana di Sangeh, Kabupaten Badung pekan lalu.

Ia mengatakan bila petani mengunakan pupuk organik pada lahan perkebunan dan pertaniannya, maka dari penjualan hasilnya akan meningkat, sebab harga komoditas tersebut dapat meningkatkan nilai penjualan.

"Harga komoditas organik dari harganya jauh lebih mahal dibanding menggunakan pupuk anorganik. Dengan prinsip petani seperti itu, maka nilai penjualannya akan meningkat bisa dua kali lipat dibanding mengunakan pupuk anorganik. Langkah ini sudah dilakukan pada lahan sawah di Subak Sangeh, Kabupaten Badung. Terbukti hasil berasnya lebih baik dan dicari pembeli," ujarnya.

Provinsi Bali sudah selayaknya mampu memproduksi komoditas organik, salah satunya beras organik. Sebab kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat bahkan menjadi komoditas ekspor, kata Direktur Utama PT Bali SRI Organik (BSO) Ida Bagus Gede Arsana.

"Oleh karena itu kami terus memacu para petani untuk memproduksi komoditas secara organik, salah satunya dalam pengembangan beras organik di persawahan di Pulau Dewata," katanya.

Ia mengatakan minat petani mengembangkan produk (padi) organik terus meningkat. Dalam menggandeng petani untuk pengembangan beras organik, PT BSO menyediakan segala kebutuhan saprotan (sarana produksi tanaman).

"Petani cukup siapkan lahan, untuk pengolahan tanah kita gunakan traktor," ujar Gusde Arsana yang alumni IPB Bogor.

Kehadiran BSO, kata Gusde Arsana intinya membantu membina petani dari bertani secara konvensional dimana selama ini menggunakan pupuk kimia agar beralih ke organik. (kis)

 

TAGS :

Komentar