Redaksi9.com - "Saya jadi ingat masih muda ketika jadi model, mbak Poppy Dharsono designer papan atas Indonesia sudah ngetop dan bagi model seperti saya bisa mengenakan rancangannya itu prestise yg luar biasa," ucap Ida Rsi Manuaba.
Ia mengatakan Poppy Dharsono sampai sekarang tetap bugar dan cantik ,di usia ke-72 tahun masih aura kecantikannya menjadi magnet peserta, tentu rahasianya adalah makanan sehat dan meditasi.
"Siang ini tentunya saya sudah jauh dari dunia itu dan beliau tetap dan kami berdua bertemu ketika menjadi pembicara di Acara World Weavers Conference 2024. Saya dari different perspectives Preserve our Heritage dan Promoting our Culture Beliau dari aspek pemasarannya," ucapnya.
Tenun menjadi bertahan panjang, belajar dari Mahatma Gandhi hasil tenun tangan menjadi kekuatan perjalanan Kemerdekaan manusia. Begitu pun di Nusantara kerajinan tenun oleh pengrajin sangat dinamis dan sangat terbantu karena digunakan tetap sebagai perlengkapan Perhelatan adat Budaya Nusantara.
Bagi kita masyarakat Hindu Bali Tenun bukan hanya untuk ekonomi semata, tetapi sudah menjadi bagian dari upacara atau persembahan manusia dari baru kelahiran, masa remaja, pernikahan dan kematiannya.
"Kami sebagai sulinggih pun mempunyai keberagaman dalam menjaga kerajinan tenun dengan tetap mengenakannya pula dalam memuput upacara-upacara di keseharian," ujar Ida Rsi Putra Manuaba peraih Padma Shri Award 2020.
Ia menegaskan lewat tenun akan menjaga heritage dan mempromosikan nya sebagai budaya yang akan kami teruskan bersama India dan memilih Bali sebagai tempat Conference nya untuk kedepan biasa terlahir World Handloom Day sehingga bisa memberikan semangat baru bagi pengrajin Tenun di dunia berkreasi.
Perjalanan sejarah panjang tentang tenun di Bali menjadi menarik karena motifnya menjadi rancak milik anak bangsa yang tanpa disadari kini saling memperkaya menjadi sebuah industri perdagangan dan perekonomian yang masif. Poppy Dharsono menjadikan kerajinan etnik Nusantara ini sebagai karya seni yang luar biasa dimana rancangannya menaikkan pamor tenunan Nusantara.
Bersama pemilik kerajinan Tenun Tangan India yang sukses mengelola dan bertahan sampai sekarang, kita bertemu di World Weavers Conference di Bali
Kami ingin hasil karya mereka para pengrajin tenun ini di seluruh dunia kita bersyukur mengkampanyekannya di Bali, dan diakui menjadi World Handloom Day ke depannya, dimana kita perlu memulai bersama dan menyuarakan keagungan dan peninggalan Tenun sebagai Kemenangan masyarakat yang bergerak terus menjaga karya tangan dan kreativitas unik dunia ini.
"Saya senang berbagi bagaimana Mahatma Gandhi menjadikan Khadi sudah secara masif sekarang merupakan persembahan pada alam dan ibu Pertiwi.
Kerja tangan Sharirashrama merupakan salah satu Eka Dasa Vrat dari kehidupan Mahatma Gandhi," katanya.
Masyarakat Bali menjadikan hasil tenun dan kerajinan tangan pilihan dan menjaga dari ritual kelahiran, Menek bajang (memasuki remaja), perkawinan sampai kematian hasil tenun menjadi ornamen dan persembahan sehingga bisa menghasilkan karya seni tenun ini terjaga di seluruh pelosok Bali.
Mari kita kembangkan terus dan menjadikannya simbul Budaya. (rls)