Buku Puisi "Rumah Merah" Curahan Kegelisahan Suastini Koster

Buku puisi Putri Suastini Koster

"Rumah Merah" adalah buku kumpulan puisi Ni Putu Putri Suastini yang juga istri Gubernur Bali Wayan Koster. Buku yang diterbitkan Pustaka Bali Seni ini, merupakan buku antalogi puisi kedua setelah Bunga Merah. Sejak terbit buku puisinya yang pertama, Putri Suastini makin bergairah menulis puisi. "Bunga Merah" seperti menjadi penyulut semangatnya  untuk menulis puisi. Buku kumpulan puisi ini menawarkan ragam kegelisahan dan harapannya. Dengan gaya yang tak berubah, puisi-puisi Putri Suastini hadir bersahaja, namun mempunyai emosi, menangkap berbagai lintasan peristiwa di mana ia menjadi bagian yang ada di dalamnya.

Meski Putri Suastini mengaku hanya seorang ibu rumah tangga, namun, pergerakan kegiatan budayanya begitu deras sepanjang waktu, menyebabkan ia harus ada di berbagai situasi dan peristiwa. Inilah yang sesungguhnya menguntungkan Suastini sebagai penggiat sastra. Ia menjadi hidup di tengah situasi dan peristiwa itu dan menangkapnya sebagai simpanan ilham.

Rumah Merah menghadirkan tema besar tentang kemanusiaan yang bagi Putri Suastini sangat berarti dalam hidupnya. Selain sebagai penggiat sastra, ia sangat perduli pada kegiatan kemanusian, terutama perhatiannya kepada anak-anak dan pendidikan. Pijakan kemanusiaan inilah yang sesungguhnya melumuri keseluruhan puisi-puisi dalam bukunya.

Memiliki buku puisi adalah obsesinya sejak lama. Tetapi ia merasa tak percaya diri. Baru ketika seorang teman lamanya yang bergerak dalam bidang sastra dan perbukuan mendorongnya tanpa henti, ia akhirnya memiliki keberanian untuk menorehkan karyanya. Kini, tak ada lagi keraguan baginya menerbitkan pikiran dan ide yang terangkum dalam imajinasinya, dalam bentuk puisi.   (ris/wr)

 

TAGS :

Komentar