Redaksi9.com - Hari Rabu, 6 Pebruari, Gubernur Bali Wayan Koster melantik Drs. I Made Rentin AP Msi., sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, setelah sebelumnya menjabat sebagai Plt.Sekretaris BPBD Bali.
Memulai karier sebagai staf di persidangan di DPRD Bali, Made Rentin mendapatkan promosi dan dipindahkan ke Biro Organisasi kemudian ke Biro Humas dan Protokol Sekda Provinsi Bali. Di sanalah ia merangkul para wartawan sehingga mampu menghasilkan kebijakan untuk mengadakan press tour.
Kemudian, ketika, ia dipindahkan sebagai Kabag Umum yang juga membidangi humas protokol di Sekretariat DPRD Bali, program yang sudah berjalan dengan baik di Biro Humas dan Protokol, ia getok-tularkan. “Walaupun hanya bertugas 11 bulan, saya merasa cukup bangga,” kata Rentin, sembari menambahkan, bahkan ada “joke” para wartawan, baru sejak ia menjabat sebagai Kabag Umum di Sekretariat DPRD Bali, awak media yang ngepos di DPRD Bali bisa mengikuti press tour.
Ia berharap, setelah menjabat di tempat yang baru sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, sinergi dengan media akan tetap berlanjut. “Kami sangat berkepentingan dengan media. Sinergi ini sudah kami jalankan sebelumnya, dan kedepan akan makin kami tingkatkan,” ujar Rentin, usai dilantik.
Ke depan, kata Rentin, akan diprogramkan, tiap bulan atau tiga bulan sekali, digelar coffee morning bersama seluruh media, untuk duduk bersama membahas soal kebencanaan di Bali.
Rentin juga menegaskan, tantangan ke depan, sesuai dengan pidato Gubernur Bali Wayan Koster yang mengatakan, “Tolong Bantu saya”, artinya, setiap pejabat harus menciptakan inovasi untuk membantu kinerja Gubernur.
“Salah satu inovasi yang sedang kami kerjakan dan sedang berjalan, adalah Sistem Informasi Kebencanaan Otomatis. Sistem ini merupakan program di ponsel android, yang ketika, memotret satu kejadian bencana, akan terlihat dan tercantum titik koordinatnya, jadi ketika itu diupload, petugas akan tahu dimana titik lokasi BPBD yang terdekat. Sehingga tidak harus petugas BPBD Provinsi Bali yang bergerak ke sana. Akan ada petugas dari BPBD kab/kota terdekat yang atensi,” ucap Rentin. Dengan sistem ini, kata dia, masyarakat akan lebih pro aktif terutama melaporkan bencana yang memerlukan reaksi cepat BPBD Bali dan kabupaten/kota. (ira)