Civitas Akademika Kampus Ikut Sosialisasikan Pelaksanaan Pilwali 2020

Weibar Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Denpasar  Tahun 2020 di Tengah  Pandemi Covid-19

Redaksi9.com - KPU Denpasar bekerjasama dengan Universitas Warmadewa Denpasar menggelar Webinar dengan topik “Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Denpasar  Tahun 2020 di Tengah  Pandemi Covid-19, Jumat (21/8). 


Menurut Ketua KPU Kota Denpasar, I Wayan Arsa Jaya mengatakan, tujuan webinar ini untuk menyosialisasikan  tahapan kepada  segenap aktivitas akademika Univeristas Wamadewa.  Agar kemudian informasi ini diteruskan  kepada lingkungan dan masyarakat. 


“Kami mengajak  kelompok yang teredukasi untuk mengendors pelaksanaan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar ini, agar dapat terakomodasi  hak pilih segenap warga Denpasar , sehingga semua tahapan dapat dilaksanakan dan berakhir sukses, “ kata Arsa Jaya.


Sementara, Rektor Universitas Warmadewa Denpasar, Prof dr. Dewa Putu Widjana DAP & E., Sp. ParK.,  mengatakan, untuk mendapatkan pemimpin yang cerdas, bijaksana, berbudi luhur, Pancasialis dan dalam hatinya selalu  bergelora mempertahankan NKRI tidaklah gampang. Namun, ia yakin bisa.  “Kalau Pilkada dirancang sebaik mungkin, dan semua komponen disiapkan dengan matang tentu hasilnya sesuai dengan yangkita harapkan,” kata Prof. Widjana. 


Ia menilai, masalah yang sering terjadi, soal data kependudukan.  Belum lagi proses Pilkada ini harus dapat berjalan jujur dan  adil. Apabila input berkualitas tentu output juga berkualitas.  


“Saya titip pesan, proses pilkada ini harus dikerjakan dengan memperhatikan konsep  jaminan mutu. Semua tahapan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan. Kalau  sudah demikian, saya yakin pilwali brjalan lancar dan mendapatkan calon pemimpin yang jempolan. Apalagi, pilwali saat ini spesifik karena kondisi covid,” kata Widjana. Ia siap akan menyosialisasikan tahapan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota ini di kalangan civitas akademika Universitas Warmadewa.


Sementara, menurut Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, AA Gede Oka Wisnumurti, KPU Denpasar, diminta memastikan terlebih dahulu, bahwa penyelenggara Pemilu dalam kondisi sehat walafiat, termasuk menganggarkan untuk rapid tes untuk semua penyelenggara. 
Wisnumurti juga menyoroti KPU, agar tidak melo. Artinya, jangan selalu mengatakan, suasana tidak normal tapi dituntut untuk melaksanakan pemilu dengan  normal.  

Menurutnya, dengan kondisi tidak normal otomatis pelaksanannya tentu juga akan abnormal alias tidak normal. Ia menegaskan, ada dua hal yang harus dipahami dalam pemilu yakni, prosedur demokrasi dan substansi demokrasi, dimana  arahnya terpilihnya pemimpin yang mendapatkan dukungan dengan system luber dan jurdil dan bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.  Dalam tahapannya, ada 16 tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan pemimpin kredibel. 


“Kita sering terjebak hanya pada prosedur demokrasi. Padahal ada subtansi demokrasi  yang harus dilakukan penyenggara, karena KPU adalah pejuang demokrasi menjadikan demokrasi itu berjalan. Jangan sampai ada kambing hitam, ketika pemilu  ini tidak sukses. Oh karena Covid,” kata Wisnumurti.
Menurut mantan ketua KPU Provinsi Bali ini, sekarang ini, tim IT KPU Denpasar sedang diuji, baik dari daftar coklit, penghitungan suara, termasuk sosialisasi. 

“Sejauh mana web KPU dikenal masyarakat, atau  sejauh mana isi webnya tentang berita up to date. Intinya,  KPU sekarang sedang diuji.  Jangan kemudian karena Covid jadi melo, KPU tidak boleh dikasihani. Walaupun dunia runtuh demokrasi harus tetap ditegakkan,” tegas Wsinumurti. 


Webinar juga menghadirkan narasumber Anggota KPU Bali Divisi  Perencanaan , Data, dan Informasi, I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya, dengan moderator Ni Ketut Dharmayanti Laksmi, Anggota KPU Denpasar Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM. (ira) 

TAGS :

Komentar