Redaksi9.com - Apabila diandaikan satu bangunan, jika dasarnya sudah kuat, tiang akan mampu menopang bangunan tersebut. Sehebat apapun badai yang menerjang bangunan tersebut, jika landasannya kuat, pasti tetap bisa berdiri kokoh. Seperti itu hendaknya mental generasi muda dalam menjaga bangsa dan negara ini. Hal itu disampaikan, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster dalam webinar tema “Budi Pekerti Generasi Milenial”, yang diadakan BEM Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha dan Panitia Pemilihan Remaja Berbudipekerti XVI tingkat Nasional Tahun 2020, Jumat (27/11).
Ia mengambil contoh seperti yang digaungkan Presiden Joko Widodo tentang revolusi mental. “Bapak Presiden khawatir melihat sikap mental dan akhlak anak bangsa ini tergerus sehingga memunculkan terobosan revolusi mental untuk menciptakan generasi masa depan yang tangguh,” ujar Putri Koster.
Menurutnya, untuk menjaga bangsa ini, harus dimulai dari dalam diri sendiri, yakni memiliki budi pekerti yang luhur dan bermental baik, serta menjungjung tinggi etika moral.
Ada beberapa sikap mental yang baik dicontohkan Putri Koster mulai dari hal yang sangat sederhana, seperti misalnya, mengantri dengan baik, bahkan etika saat makan tidak bersendawa.
Ia meminta generasi muda, percaya dengan kekuatan dari dalam, wirasa, wirama, wiraga.
“Tiga hal paling sederhana, bagaimana menjaga pikiran, perkataan, dan tingkah laku kita,” pesan seniman multitalenta ini.
Ia mengatakan sangat miris dengan ancaman saat ini, seperti narkoba, HIV, kenakalan remaja. ‘Ini seperti singa mengintai mangsanya. Orangtua selalu berusaha melindungi aset bangsa agar tidak punah di masa depan. Kalau lengah di sini, kita akan hancur, bangsa ini juga hancur,” kata Putri Koster
Untuk itu, ia berharap, generasi muda, selain mendapatkan ilmu di dalam kampus, tapi perlu juga belajar dari pengalaman dan lingkungan yang baik.
Ia sangat berharap, para generasi muda, menjadi generasi muda tangguh dengan 3 B, berdoa, berupaya, dan bersyukur.
“Biasakan berpeluh agar tidak mudah mengeluh. Tugas kita hanya belajar dan bekerja, fokus saja, hal lain biarkan semesta yang menentukan,” saran Penggagas Seni Bali Jani ini.
Ia menyambut sangat baik digelarnya pemilihan remaja berbudipekerti. Dari sinilah generasi muda dapat belajar, bagaimana mereka mampu menjaga sikap, etika, dan mental, mereka untuk menciptakan generasi tangguh di masa depan. (ira).